Kanada Kehilangan Status Eliminasi Campak: Peringatan bagi AS?

29

Hilangnya status eliminasi campak di Kanada baru-baru ini menjadi pengingat akan rapuhnya kemajuan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kekhawatiran mengenai nasib serupa yang mungkin terjadi di Amerika Serikat. Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mencabut penunjukan Kanada pada hari Senin, menandai kemunduran dari keberhasilan selama puluhan tahun dalam memberantas virus yang sangat menular ini.

Kemunduran ini tidak terjadi secara tiba-tiba; hal ini disebabkan oleh menurunnya tingkat vaksinasi campak, gondok, dan rubella (MMR) selama bertahun-tahun. Data dari Health Canada menunjukkan penurunan yang stabil antara tahun 2019 dan 2022, turun dari 89,5% menjadi sekitar 81,3%. Penurunan ini secara signifikan melanggar ambang batas penting sebesar 95% yang diperlukan untuk kekebalan kelompok terhadap campak. Kekebalan kelompok (herd immunity) melindungi individu-individu rentan yang tidak dapat divaksinasi dengan memastikan perlindungan yang luas dalam populasi, sehingga secara efektif membatasi kemampuan virus untuk menyebar.

Wabah campak yang berlangsung selama lebih dari 12 bulan di Kanada sejak Oktober 2024 memicu keputusan PAHO. Wabah ini telah mengakibatkan lebih dari 5.000 kasus yang dilaporkan terkonsentrasi terutama di Ontario dan Alberta. Ironisnya, Alberta telah menjadi titik fokus sentimen anti-vaksin, dan provinsi tersebut menganjurkan kebebasan pribadi yang sering kali bertentangan dengan kepentingan kesehatan masyarakat. Perspektif ini salah mengartikan vaksinasi hanya sebagai pilihan individu, dan mengabaikan keterhubungan antar komunitas dimana penularan penyakit yang dapat dicegah menimbulkan risiko bagi semua orang, apapun status vaksinasinya.

Kesamaan dengan AS meresahkan. Meskipun AS berhasil mencapai eliminasi campak pada tahun 2000, serupa dengan pencapaian Kanada dua tahun kemudian, tren terkini serupa dengan pencapaian Kanada. Menurunnya tingkat vaksinasi anak-anak secara nasional terjadi bersamaan dengan munculnya kembali wabah campak di berbagai negara bagian. Lonjakan lebih dari 1.600 kasus yang tercatat pada tahun 2025 menggarisbawahi betapa mendesaknya situasi ini.

Kekhawatiran ini ditambah dengan meningkatnya kebingungan masyarakat seputar rekomendasi vaksin dari pejabat kesehatan. Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan adanya penurunan rekomendasi vaksinasi MMR di kalangan anak-anak yang memenuhi syarat dan menyoroti ambiguitas mengenai sikap yang diambil oleh Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Robert F. Kennedy Jr., yang selanjutnya memicu keraguan.

Hilangnya status eliminasi campak tidak hanya menandai kemunduran kesehatan masyarakat tetapi juga mengikis kemajuan yang telah dicapai selama bertahun-tahun dalam pemberantasan penyakit yang dapat dicegah ini. Situasi ini menyoroti pentingnya program vaksinasi yang kuat, komunikasi yang jelas dari pihak berwenang, dan mengatasi misinformasi untuk melindungi kesejahteraan individu dan kolektif. Mempertahankan status yang diperoleh dengan susah payah ini memerlukan tindakan cepat dan komitmen berkelanjutan untuk memperkuat kekebalan masyarakat di seluruh AS, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti Kanada.