Kurang Tidur Kronis Terkait dengan Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2

17
Kurang Tidur Kronis Terkait dengan Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2

Penelitian menegaskan adanya hubungan kuat antara waktu tidur yang singkat dan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, apa pun kebiasaan makannya. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Diabetes and Endocrinology mengungkapkan bahwa individu yang tidur rata-rata lima jam setiap malam menghadapi 16% risiko lebih tinggi, sementara mereka yang hanya tidur tiga hingga empat jam mengalami 41% peningkatan dalam perkembangan diabetes.

Studi Biobank Inggris

Temuan ini didasarkan pada data lebih dari 247.000 orang dewasa yang terdaftar di Biobank Inggris, dengan usia rata-rata 55 tahun. Para peneliti mengkategorikan peserta berdasarkan durasi tidur – dari tujuh hingga delapan jam (normal) hingga tiga hingga empat jam (sangat pendek). Mereka juga menilai kualitas makanan, dengan memberikan skor dari 0 (paling tidak sehat) hingga 5 (paling sehat) berdasarkan asupan daging merah, makanan olahan, buah-buahan, sayuran, dan ikan.

Menariknya, bahkan mereka yang pola makannya paling bergizi pun masih menunjukkan peningkatan risiko diabetes jika kurang tidur secara kronis. Hal ini menggarisbawahi bahwa tidur bukanlah faktor yang dapat digantikan dalam mengelola kesehatan metabolisme.

Mengapa Tidur Penting untuk Kontrol Insulin

Mekanisme pasti di balik kaitan ini masih diselidiki, namun beberapa faktor mungkin berperan. Hal ini termasuk gangguan sensitivitas insulin pada tingkat sel, peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis (yang mengatur respons stres), dan gangguan mikrobioma usus – yang semuanya berkontribusi terhadap disfungsi metabolisme.

Penelitian ini memperkuat bahwa kesehatan yang optimal memerlukan pendekatan ganda: memprioritaskan nutrisi dan tidur yang cukup.

Langkah Praktis untuk Tidur Lebih Baik

Jika tidur singkat yang konsisten merupakan sebuah tantangan, beberapa strategi dapat membantu meningkatkan kualitas istirahat:

  • Optimalkan lingkungan Anda: Pastikan kamar tidur Anda sejuk, gelap, dan tenang.
  • Pertimbangkan suplementasi magnesium: Beberapa bentuk magnesium dapat mendukung tidur yang lebih baik tanpa rasa kantuk di siang hari.
  • Pertahankan jadwal rutin: Waktu tidur dan bangun yang konsisten membantu mengatur siklus tidur-bangun alami tubuh Anda.
  • Cari bimbingan profesional: Jika kualitas tidur tetap buruk, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menyingkirkan masalah mendasar.

Pada akhirnya, memprioritaskan tidur sama pentingnya dengan pola makan dalam mengurangi risiko diabetes Tipe 2. Mengabaikan keduanya dapat membahayakan kesehatan metabolisme secara signifikan.