Kalium adalah mineral penting yang sering diabaikan tetapi penting untuk berbagai fungsi tubuh. Anda akan menemukannya dalam makanan seperti bayam, pisang, dan kentang, serta dalam bentuk suplemen. Mineral ini membantu mengatur detak jantung Anda, memungkinkan kontraksi otot, dan memastikan sinyal saraf yang tepat. Namun manfaatnya lebih dari sekadar peran inti tersebut. Penelitian menunjukkan potasium secara alami dapat membantu mengatasi beberapa kondisi kesehatan.
1. Menjaga Tekanan Darah
Kalium memainkan peran penting dalam mengatur tekanan darah—faktor penting untuk kesehatan jantung secara keseluruhan. Tekanan darah tinggi (hipertensi) secara dramatis meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, sehingga menjadi perhatian serius. Angka yang sehat adalah di bawah 120/80 mmHg untuk orang dewasa.
Inilah cara potasium membantu:
- Menyeimbangkan Natrium: Kalium membantu mengontrol kadar natrium dalam darah Anda. Kelebihan natrium menarik lebih banyak cairan ke dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan. Dengan menurunkan natrium, kalium secara alami menurunkan tekanan darah.
- Menenangkan Pembuluh Darah: Kalium juga dapat merelaksasi dinding pembuluh darah Anda, yang selanjutnya berkontribusi pada pembacaan tekanan darah yang sehat.
2. Mengurangi Risiko Stroke
Mengingat dampaknya terhadap tekanan darah, tidak mengherankan jika asupan kalium yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko stroke. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu—suatu keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera. Tinjauan tahun 2016 menemukan potensi penurunan risiko stroke sebanyak 13% melalui peningkatan konsumsi kalium. Manfaat ini tampaknya sangat kuat untuk stroke iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan arteri.
3. Memperkuat Tulang Melawan Osteoporosis
Kalium mungkin memberikan perlindungan yang mengejutkan terhadap osteoporosis—suatu kondisi yang melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang. Ini membantu kesehatan tulang dengan:
- Menjaga Kepadatan Tulang: Kalium membantu menjaga kepadatan tulang, sehingga berpotensi mencegah pengeroposan tulang.
- Asam Penetral: Mineral ini menetralkan asam dalam tubuh yang berkontribusi terhadap kerusakan tulang.
Sebuah studi tahun 2020 menemukan hubungan antara diet tinggi kalium dan penurunan risiko osteoporosis khususnya di kalangan wanita pascamenopause.
4. Mencegah Batu Ginjal
Batu ginjal, endapan menyakitkan yang terbentuk di ginjal, bisa dikaitkan dengan pola makan. Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa asupan kalium yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko Anda. Kalium membuat urin menjadi kurang asam, sehingga menghambat pembentukan kalsium oksalat (komponen umum batu ginjal).
5. Mendukung Pengendalian Gula Darah
Bukti yang muncul menunjukkan adanya hubungan antara kadar kalium yang cukup dan peningkatan pengelolaan gula darah. Sebuah uji klinis tahun 2016 mengaitkan kadar kalium darah yang lebih tinggi dengan penurunan risiko gula darah tinggi dan perkembangan diabetes. Sebuah studi terpisah dari tahun 2015 mengamati bahwa penurunan kalium darah pada orang dewasa yang lebih tua berkorelasi dengan penurunan sensitivitas insulin, menyoroti pentingnya mineral ini untuk regulasi glukosa.
6. Meringankan Gejala Radang Sendi
Meskipun penelitian sedang berlangsung, beberapa penelitian menunjukkan potensi peran potasium dalam mengatasi nyeri artritis. Sebuah studi tahun 2024 menemukan bahwa individu yang mengikuti pola makan vegetarian kaya kalium mengalami lebih sedikit gejala radang sendi dan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan mereka yang asupan kaliumnya lebih rendah. Teorinya adalah bahwa potasium dapat mengurangi peradangan pada persendian, sehingga meredakan gejala.
Menemukan Keseimbangan Anda: Pertimbangan Kalium
Kalium memang penting untuk kesehatan Anda, namun jumlah yang berlebihan bisa berbahaya. Meskipun sumber makanan umumnya aman, suplemen kalium memerlukan pertimbangan yang cermat. Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkannya ke dalam rutinitas Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit ginjal, penyakit hati, atau diabetes.
Potensi efek samping suplemen kalium meliputi:
- Diare
- Kembung dan gas
- Mual dan muntah
- Sakit perut
Dalam kasus yang jarang terjadi, dosis tinggi dapat menyebabkan hiperkalemia (peningkatan kalium darah yang berbahaya), yang bermanifestasi sebagai:
- Kecemasan
- Kebingungan
- Kelelahan
- Kulit dingin dan abu-abu
- Kotoran berwarna hitam
- Gagal ginjal
- Mati rasa dan kesemutan
- Kelemahan otot
Interaksi dengan obat-obatan tertentu juga mungkin terjadi. Pastikan untuk mendiskusikan suplemen apa pun dengan dokter atau apoteker Anda untuk panduan pribadi




















